Adat & Budaya

Tuntas, Pihak GWK Komitmen Akan Geser Pagar Beton Bermasalah

 

Realitaslombok, 2 Oktober 2025 – Akses jalan warga adat Banjar Giri Dharma, Desa Ungasan, Badung, yang sebelumnya ditutup tembok beton oleh pihak Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park akhirnya dibongkar pada Rabu (1/10/2025).

Made Mentra (57), salah satu warga terdampak, mengaku bersyukur karena akses ke jalan utama kembali terbuka. Meski begitu, ia menyayangkan tidak semua tembok diruntuhkan. “Keinginan masyarakat kan biar dibongkar semua, biar clear. Kalau GWK mau tutup, biar ditembok sebelah kiri sesuai batas lahan GWK,” ujarnya.

Hal senada disampaikan warga lain, Wayan Suardika (48). Menurutnya, pembongkaran ini belum menjawab persoalan utama karena tidak disertai penjelasan soal status jalan ke depan. “Kalau senang 100 persen, belum. Karena belum jelas apakah jalan ini bisa dipakai selamanya atau tidak. Saya harap dibongkar semua,” katanya.

Pihak Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK) dalam rilis yang disampaikan Rabu hari ini menegaskan komitmennya untuk memenuhi kesepakatan bersama Pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah Kabupaten Badung dalam membuka akses jalan bagi masyarakat. Berikut isi lengkapnya;

Sejak 1 Oktober, GWK telah memulai proses penggeseran tembok pembatas di sisi selatan kawasan, sebagai bentuk nyata dukungan terhadap kearifan lokal dan kebutuhan warga sekitar.

Manajemen GWK menjelaskan bahwa pekerjaan penggeseran ini dilakukan secara bertahap, mengingat adanya faktor teknis dan keselamatan yang harus diprioritaskan. Proses ini membutuhkan waktu agar dapat diselesaikan dengan baik, sehingga tidak hanya membuka akses tetapi juga menjaga keamanan dan kelestarian kawasan GWK sebagai destinasi budaya dan pariwisata internasional.

Manajemen GWK berkomitmen untuk menyelesaikan penggeseran tembok ini dan berharap proses yang berlangsung tidak mengurangi kenyamanan dan tidak mengganggu aktivitas warga sekitar.

TENTANG GARUDA WISNU KENCANA

Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park merupakan sebuah wisata taman budaya seluas ± 60ha yang terletak di Ungasan, Kabupaten Badung, sekitar 10-15 menit dari Bandara Internasional Ngurah Rai. Sejak tahun 2012, GWK hadir dengan berbagai peremajaan fasilitas. Pembenahan sarana dan prasarana di kawasan utama GWK Cultural Park seperti di Plaza Wisnu, Lotus Pond, Festival Park, Amphitheater, Taman Indraloka, Tirta Agung dan lokasi lainnya dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung.

Pada tahun 2018 Patung GWK yang menjadi ikon Indonesia diresmikan oleh Bpk Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo.

Kawasan GWK Cultural Park terdiri dari beberapa venue yang memiliki luas area hingga 5.000 meter persegi dan kerap menjadi tempat pelaksanaan event besar berskala nasional maupun internasional. Amphitheater yang menjadi venue pertunjukan seni dan budaya memiliki daya tampung hingga 500 tempat duduk. Sebagai salah satu destinasi pariwisata abad ke-21, GWK saat ini berkembang menjadi taman budaya yang menyuguhkan berbagai acara yang meliputi pertunjukkan budaya, atraksi hiburan, beragam karya seni patung dan juga seni lansekap tebing-tebing kapur yang unik. Selain itu GWK juga menawarkan destinasi wisata kuliner dengan pesona Bukit Ungasan di Jendela Bali dan Beranda Resto. Bermacam cinderamata unik dan menarik tersedia di Kencana Souvenir.***

 

Back to top button