UTAMA

Indonesia Tuan Rumah Kegiatan Forum International Mini Conference “The Inaugural Meeting of The BRICS+ Psy Union”

REALITASLOMBOK – Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) menjadi tuan rumah penyelenggaraan Forum International Mini Conference bertajuk The Inaugural Meeting of The BRICS+ Psy Union yang berlangsung di Aston Kuta Hotel & Residence, jalan Wana Segara, Kuta Kabupaten Badung Bali mulai Kamis 21 -24 Agustus 2025.

Ketua II Pengurus Pusat HIMPSI, Henndy Ginting mengatakan digelarnya forum ini sebagai tindak lanjut BRICS Psycohology Declaration yang diinisiasi dalam konferensi di Rusia tahun lalu, dimana Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) telah berpartisipasi aktif seiring Indonesia telah resmi bergabung dengan BRICS. “Setelah melalui serangkaian diskusi daring BRICS Psycohology Union disepakati untuk mengadakan pertemuan tatap muka,” kata Henndy.

Ditambahkannya BRICS merupakan sebuah kerjasama antar pemerintah yang terdiri dari Brazil, Rusia, India, Tiongkok, Afrika Selatan dan Indonesia sendiri, jelas Henddy disela acara.

Untuk memperkuat kontribusi ilmiah HIMPSI di acar ini juga diselenggarakan Internasional Mini Conference dan Call for rapid presentations secara bersamaan.

Dhea Benazir Moza Kurniawan, mahasiswa Magister Psikologi Klinis Universitas Surabaya, yang juga alumni Prodi Psychology Fakuktas Kedokteran Universitas UDAYANA Bali salah satu peserta yang mempresentasikan hasil penelitiannya berjudul “The Effect of Cognitive Analytic Therapy as an Intervention for Anxiety in Individuals Who Are Victims of Domestic Violence”.

Moza menyoroti trauma relasional yang dialami individu dewasa akibat tumbuh dalam keluarga dengan pola asuhan otoriter. “Konsep KDRT di sini bukan hanya pasangan, tetapi juga anak yang tumbuh dari orang tua atau keluarga besar yang keras. Kekerasan itu tidak hanya terbatas pada fisik, tapi juga psikologis. Misalnya ketika anak terlambat sedikit membantu, lalu mendapat feedback keras. Itu bisa membentuk pola yang terbawa sampai dewasa,” jelas Moza

Moza menekankan, trauma semacam ini sering kali tidak disadari. Untuk itu riset ini penting bagi masyarakat Indonesia dalam menghadapi malasah dalam diri. Sementara itu sejumlah pembicara lain perwaikalan dari negara-negara anggota BRICS juga mengisi acara yang direncanakan hingga Minggu, 24 Agustus mendatang ini.***

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button